Langsung ke konten utama

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia

Pulau Sulawesi, salah satu surga biologis di Indonesia, menjadi rumah bagi primata terkecil di dunia, Tarsius. Dengan keunikan morfologi, tingkah laku yang menarik, dan habitatnya yang khas, Tarsius menjadi daya tarik tersendiri dalam keanekaragaman hayati Indonesia. Mari kita mengenal lebih jauh tentang primata mungil yang memikat hati ini.

Keunikan Morfologi Tarsius

Tarsius, dengan panjang tubuh berkisar antara 12-15 cm dan berat mencapai 128 gram untuk jantan dan 117 gram untuk betina, memiliki tubuh yang kecil namun penuh keunikan. Bulu tubuhnya lembut dengan warna coklat kemerahan hingga jingga kekuningan. Mata yang besar, hampir seukuran otak, menjadi ciri khas yang memukau.

Mata Tarsius memiliki diameter sekitar 16 mm tanpa tapetum lucidum, yang tidak lazim pada binatang nokturnal. Keberadaan fovea, suatu hal yang jarang ditemui pada binatang aktif pada malam hari, menjadikan Tarsius sebagai primata yang unik dalam adaptasinya terhadap lingkungannya.

Tingkah Laku yang Menarik

Meskipun mungil, Tarsius memiliki tingkah laku yang menarik. Hewan ini bersifat nokturnal, tidur pada siang hari, dan aktif mencari makan pada malam hari. Tarsius hidup secara berkeluarga, membentuk kelompok dengan lima hingga enam ekor. Uniknya, Tarsius merupakan hewan setia yang hanya memiliki satu pasangan seumur hidup. Kebersamaan dalam satu keluarga menciptakan hubungan yang erat di antara anggotanya.

Habitat dan Penyebaran

Tarsius ditemukan di tiga lokasi utama: Belitung, Sulawesi, dan Filipina. Pulau Sulawesi, dengan keberadaan 11 jenis Tarsius seperti T. tarsier, T. fuscus, dan T. dentatus, menjadi habitat utama primata ini. Mereka tinggal di antara pepohonan besar di tengah hutan rimba, seperti di kawasan biosfer Cagar Alam Tangkoko Batuangus di Sulawesi Utara.

Ancaman dan Pelestarian

Meskipun menjadi primata yang menarik, Tarsius menghadapi berbagai ancaman. Deforestasi dan hilangnya habitat menjadi tantangan utama bagi kelangsungan hidup Tarsius. Upaya pelestarian melalui konservasi habitat, penelitian, dan pendidikan menjadi kunci untuk melindungi primata terkecil ini. Cagar Alam Tangkoko Batuangus di Sulawesi Utara menjadi salah satu langkah awal yang sukses dalam pelestarian Tarsius.

Kesimpulan

Tarsius, dengan pesonanya yang memikat, mengajak kita untuk menghargai keberagaman hayati Indonesia. Keunikan morfologi, tingkah laku yang setia, dan adaptasi luar biasa terhadap lingkungan membuat Tarsius menjadi primata yang patut dijaga. Melalui pemahaman, pelestarian habitat, dan dukungan masyarakat, kita dapat bersama-sama memastikan bahwa Tarsius, si primata terkecil, tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan alam Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Detail Spesifikasi dan Fitur Toyota Calya Facelift

Toyota Calya merupakan mobil berkapasitas 7 orang penumpang dengan harga terjangkau yang memiliki desain dan kenyamanan yang cocok untuk keluarga muda. PT Toyota Astra Motor (TAM) secara resmi merilis Toyota Calya facelift yang bakal jadi model terbarunya. Kemunculan mobil murah LCGC 7-penumpang ini pun juga bersamaan dengan diluncurkannya Daihatsu Sigra Facelift yang mana terjadwal meluncur pada 16 Desember 2019. Kedua jenis mobil ini mendapat sentuhan penyegaran pada bagian eksterior, interior dan fitur-fiturnya. Kategori perubahan desain ini disebut minor change yang memberikan kesan lebih nyaman, fres dan modern. Hal ini menjadi perubahan perdana bagi Toyota Calya dan Daihatsu Sigra setelah debut pertamanya pada tahun 2016 silam. Tentu saja menarik untuk kita ulas bersama perubahan apa yang diterapkan pada mobil LCGC 7-penumpang ini. Artikel ini akan membahasa tentang keunggulan dan spesifikasi yang dimiliki Toyota Calya facelift yang dirilis di tahun 2019 ini. Buat kamu yang sedan...

Spesifikasi Mobil Audi

  Kisah Audi menjadi salah satu merek paling beragam yang pernah diceritakan dalam sejarah mobil. Lambang Audi dengan keempat cincinnya mengidentifikasi salah satu produsen mobil tertua di Jerman, melambangkan penggabungan pada 1932 dari empat produsen kendaraan bermotor yang sebelumnya independen, yakni Audi, DKW, Horch, dan Wanderer. Perusahaan-perusahaan ini membentuk akar dari apa yang sekarang Audi AG. Saat ini, Audi merupakan salah satu di antara produsen mobil premium terkemuka di dunia. Salah satu alasan di balik keberhasilan Audi adalah kemampuannya dalam berinovasi. Perusahaan ini sudah menorehkan sejarah di bidang otomotif dengan inovasi teknologi, seperti, quattro (penggerak roda-empat permanen), mesin TDI dengan konstruksi ringan menggunakan aluminium Audi Space Frame (ASF). Audi memasuki pasar Indonesia melalui PT Garuda Mataram Motor (GMM) sejak 1997. Di mana GMM merupakan anak perusahaan Indomobil, yang mengimpor dan mendistribusikan merek Audi di Tanah Air. M...

Wajib Tahu! Inilah 5 Mesin Mobil yang Sering Dipakai Balapan

  Hai sobat blog... Untuk menghasilkan tenaga yang besar serta torsi yang meningkat pada mobil, biasanya mekanik atau tuner mulai melakukan perubahan mesin atau engine swap. Pada dunia balap, engine swap memang menjadi pekerjaan yang pasti dilakukan. Tujuannya untuk memberikan tenaga yang maksimal serta memudahkan dalam mengoprek mesin agar bisa dituning dan menghasilkan komposisi yang sempurna. Dalam dunia balap sendiri, khususnya di Indonesia, beberapa mesin sudah menjadi pilihan para tuner. Setidaknya, ada lima mesin yang sering digunakan oleh tuner dalam memaksimalkan kinerja di ruang pembakaran. Pemilihan tersebut juga dikarenakan selain gampang dioprek, untuk ketersediaan suku cadangnya juga masih sangat melimpah. Kelima mesin tersebut antara lain adalah Toyota 2JZ-GTE, Nissan RB26DETT, Mitsubishi 4G63T, Honda B16B dan Toyota 4AGE. 5 Mesin Mobil yang Sering Dipakai Balapan 1. Toyota 2JZ-GTE Mesin 2JZ-GTE adalah varian 2JZ yang memiliki tenaga paling besar dan me...